Semakin hari kepala itu kian membesar dan bengkak . Hidrosefalus berhasil merenggut hari-hari Devan yang harusnya penuh dengan canda tawa, menjadi hari-hari penuh dengan tangis dan air mata.
Sudah sejak usia 4 bulan, Devan harus menahan rasa sakit akibat cairan yang bertumpuk di kepalanya. Ia sering mual, muntah, demam, tubuhnya membiru hingga pernah tak sadarkan diri akibat penyakit hidrosefalus.
Ayahnya tak bekerja lantaran terdampak pandemi. Sembari terus mencari pekerjaan, saat ini untuk kebutuhan Devan, ayah dan ibunya bergantung kepada pemberian saudara atau kakek Devan. Itu pun juga tak seberapa, karena ekonomi mereka juga sangat terbatas.
Jika dibiarkan, kondisi tak hanya semakin buruk. Tapi nyawa Devan juga dalam ancaman.
© Charity Banten Indonesia | All Rights Reserved